Trending

Wednesday, March 18, 2015

Semesta Bicara

Hi Bisnisman, Banyak orang yang lelah menjalani kehidupannya karena begitu banyak aral melintang yang terkadang menjadikan hatinya kering. Semangatnya yang patah telah mengeringkan tulang belulangnya. Hingga tak sadar bila diri terlalu rajin mengeluh pada keadaan yang tak kunjung berubah.
Lumajang Bisnis
Hari-hari penuh harap akan keajaiban yang mungkin akan terjadi dalam hidup, atau mungkin jadi picu semangat hidup. Sampai-sampai terbesit tanya di dalam hati, "Tuhan, andai aku bisa bertemu dengan keajaiban karya ciptaMu, maka aku akan yakin bahwa apa pun bisa terjadi atas kehendakMu."

Di dalam ketidak sadaran, antara terjaga dan tidur, terasa mimpi tapi nyata. Ada jawab di dalam sanubari yang dalam. "Manu, bila bagimu keajaiban itu adalah menjadikan ada dari sesuatu yang tiada, maka dengarlah.", dan suara itu terus berlanjut memberikan pemahaman yang begitu menyentuh hati.

Kata suara itu terus berlanjut, "Dari dua titik materi alam semesta yang bahkan lebih kecil dari debu, Aku pernah menyatukan keduanya menjadi benih yang perlahan-lahan membelah dan terus menyerap benih-benih materi dan energi alam semesta lainnya, hingga benih kecil itu menjadi tubuh mahluk hidup."
"Dari benih sekecil itu Aku menjadikan sebagian darinya sebagai mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar, kulit yang bisa merasakan. Bahkan dari materi itu Aku menciptakan otak yang bisa memikirkan masa lalu, masa kini dan masa depan."
"Dengan pikiran dari kerja otak itu, Aku membuat mahluk itu bisa terbang seperti burung, menyelam seperti ikan-ikan, berlari melebihi kijang."
 "Lihatlah tanganmu. Ia bisa memegang benda yang besar hingga yang kecil. Dari yang kasar hingga yang halus. Tanganmu bisa melakukan berbagai hal yang rumit. Tidakkah kau melihat segala keajaiban itu ada pada tubuhmu?"
"Aku telah lama memberikanmu keajaiban karya ciptaKu. Kau hanya terlalu lama meremehkannya, hingga masalah-masalah kehidupanmu kau sangka lebih besar dari keajaiban tubuhmu untuk mengatasinya."

Setelah esok hari, masih terngiang-ngiang dalam benakku, penuturan yang amat dalam merasuki fikiran dan hati. Dikit demi sedikit, kegelisahan yang aku alami, derita dan beban hidup yang selama ini kutanggung, lambat laun tidak terasa lagi. Seolah-olah aku merasakan kehidupan yang baru, yang mana selama ini aku telah meremehkan apa-apa yang diberikan oleh Tuhan. Tanpa sadar aku berkata, "Iya ya, Tuhan selalu mengawasiku dan IA pun dapat berbicara pada ku dengan caranya yang ajaib".

No comments:

Designed By Blogger Templates